Rencana Pembangunan Ground Water Tank (GWT) oleh BPBD Kota Balikpapan

Bencana atau musibah memang hal yang tidak dapat diprediksi kapan kejadiannya, misalnya Kebakaran gedung dan pemukiman.

Penyebab yang beragam seperti kesalahan manusia maupun bencana alam menjadi pemicu terjadinya kebakaran baik di rumah, gedung ataupun ruang publik sehingga untuk mencegahnya dirasa penting untuk melakukan langkah pencegahan salah satunya dangan menyiapkan atau tersedianya alat pemadam kebakaran dimana saja dan bisa memadamkan api dengan cepat sehingga tidak menjalar dan menimbulkan kerugian yang semakin besar atau malah menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.  
 
Hal inilah yg menjadi pertimbangan BPBD Kota Balikpapan dalam upaya pencegahan dan penekanan risiko bencana kebakaran melalui pembangunan Ground Water Tank (GWT) yaitu pembangunan tangki penyimpanan air yang diletakkan dibawah tanah (dapat juga di atas tanah)  yang berfungsi  sebagai tempat penyimpanan air dan dibangun di kawasan rawan bencana kebakaran namun memiliki supply air terbatas.

Di Tahun 2022, akan mulai dibangun secara bertahap Ground Water Tank (GWT) di 2 titik lokasi pemukiman di Kota Balikpapan yang dinilai paling rawan dan memiliki tingkat kesulitan dalam suplai air . Ada 10 Kelurahan dan 23 titik RT yang sudah dilakukan survey oleh BPBD Kota Balikpapan di pemukiman yang padat penduduknya dan berpotensi rawan kebakaran. kemudian 24 Kelurahan dan 120 titik RT yang pada tahap selanjutnya akan di survey. 

Kepala Pelaksana BPBD Kota Balikpapan Silvia Rahmadina menyampaikan bahwa  Ground Water Tank (GWT) ini merupakan salah satu strategi yang diharapkan dapat membantu petugas dalam proses pemadaman api, Mengapa? Karena dengan dibangunnya GWT apabila terjadi kebakaran awal atau api dini di lingkungan masyarakat yang padat penduduknya, masyarakat dan Relawan Kebakaran (Redkar) Kota Balikpapan akan dapat melaksanakan pemadaman api awal dengan sumber penyimpanan air yang sudah tersedia (GWT),  sehingga sebelum Petugas Pemadam datang di lokasi kebakaran, masyarakat dan Redkar dapat  terlebih dulu melakukan tindakan pertama dan meminimalisir kerusakan dan kerugian akibat kebakaran. Selain itu juga dapat menjadi cadangan air jika mengalami musim kekeringan.

Salah satu kendala pembangunan GWT adalah terbatasnya alokasi dana yang tersedia dalam anggaran BPBD. Oleh karena itu, diharapkan adanya peran aktif dan partisipasi dari seluruh elemen dalam upaya  memenuhi kebutuhan pembangunan GWT. Selain itu kendala lainnya adalah masalah lahan, karena lahan yang di buat untuk pembangunan nanti merupakan lahan yang dihibahkan untuk kepentingan masyarakat, tutup Silvia.

Note : Foto Ilustrasi