Tingkatkan Sinergi Antisipasi Bencana
BPBD Balikpapan Sudah Bertemu 50 Sekolah
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan bekerja sama dengan SMPIT dan SMAIT Istiqamah menggelar kegiatan sosialisasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) dan Pembentukan Tim Tangguh Bencana Istiqomah, Rabu (29/3).
Kegiatan ini bertujuan agar satuan pendidikan (SP) dapat menerapkan standar sarana dan prasarana, serta budaya yang mampu melindungi warga SP dan lingkungan di sekitarya dari bencana, serta menjadikan pribadi-pribadi tangguh bencana di lingkungan keluarga dan masyarakat.
Sosialisasi ini disampaikan langsung oleh Tim Kesiapsiagaan BPBD Balikpapan dan diikuti para pelajar, tenaga pendidik, dan warga sekolah lainnya. Kegiatan ini salah satu upaya mengurangi risiko bencana di Balikpapan.
Kepala Pelaksana BPBD Balikpapan Silvia Rahmadina mengatakan, adanya pembentukan tim tanggap darurat di masing-masing sekolah menjadi upaya mitigasi sebagai langkah awal kesiapan seluruh warga sekolah dalam menghadapi bencana.
“kegiatan ini adalah upaya pihak sekolah memberikan edukasi kepada seluruh elemen yang ada di sekolah, mulai guru, tenaga kependidikan sampai siswa, agar memiliki budaya kesiapsiagaan di manapun dan kapanpun dalam menghadapi suatu bencana. Sehingga dapat mengurangi korban dan kerugian akibat bencana," ujarnya.
Silvia melanjutkan, untuk mewujudkan Balikpapan yang nyaman perlu memberikan perlindungan dan keselamatan kepada warga sekolah dari risiko bencana. Jika terjadi bencana, langkah - langkah apa saja harus dilakukan. Pertolongan dan mekanisme Evakuasi mesti dipahami.
“Terdapat tiga pilar utama dari Satuan Pendidikan Aman Bencana. Yaitu fasilitas sekolah yang aman, manajemen bencana di sekolah dan pendidikan pencegahan serta pengurangan risiko bencananya," jelas Silvia. Sementara Kepala Seksi Kesiapsiagaan BPBD Kota Balikpapan Sholahuddin Malik mengatakan, selain pembentukan tim tangguh, peserta diberikan materi tentang penanggulangan kebakaran, first aid, bantuan hidup dasar dan bagaimana supaya tidak panik ketika ada potensi bencana.
"Kegiatan ini juga dalam upaya menurunkan indeks risiko bencana di Balikpapan serta sosialisasi Permendikbud Nomor 33/2019 tentang Sistem Pendidikan Aman Bencana,”urai Sholahuddin.
Dia mengharapkan kepedulian kebencanaan juga tumbuh dari lingkungan sekolah bukan hanya masyarakat, sehingga menangani kebencanaan dapat secara mandiri, minimal bisa mencegah dan mengurangi dampak apabila bencana itu terjadi.
BPBD Balikpapan akhir Februari lalu sudah melakukan pertemuan dengan 50 sekolah negeri yang terdiri dari SMA, SMP dan SD dalam kegiatan pembekalan SPAB. "Dalam pembentukan SPAB, kami menyosialisasikan 10 tahapan. Dan juga berharap minimal sekolah tahu potensi bahaya di lingkungan sekolah, sehingga mereka bisa mengetahui apa yang harus dilakukan untuk mengurangai dampak bencana itu,”ungkapnya.
Kepala SMPIT Istiqamah Yunita Purnama mengatakan, kegiatan ini memperoleh respons positif yang terlihat dari antusias peserta didik dan tenaga pendidik di SMPIT dan SMAIT Istiqomah. Seluruh peserta mengikuti dengan baik dan diharapkan dapat menjalankan perannya masing - masing saat terjadi bencana.
"Kerja sama dengan BPBD Kota Balikpapan terkait penanggulangan bencana sudah direncanakan. Dengan telah terbentuknya satuan tanggap bencana di sekolah, diharapkan pembekalan yang diberikan, semua elemen warga sekolah mengetahui tindakan preventif ketika ada bencana," ujarnya. Usai sosialisasi, dilakukan simulasi pemadaman api menggunakan alat sederhana di rumah, seperti kain basah. Juga cara memadamkan api menggunakan APAR. (pms/pus/kri/k16)